Maluku Utara Evaluasi Kinerja 8 Aksi Konvergensi Stunting, Ternate Raih Terbaik I

Editor: Admin
Kepala Bappeda Provinsi Maluku Utara, Dr. Muhammad Sarmin S. Adam, SSTP., M.Si

Ternate – Pemerintah Provinsi Maluku Utara melalui Bappeda Provinsi Maluku Utara melaksanakan kegiatan Penilaian Kinerja 8 (Delapan) Aksi Konvergensi Stunting yang bertempat di Muara Hotel Kota Ternate pada Selasa, (26/8/2025).

Kegiatan yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara, Drs. Syamsuddin Abd. Kadir, M.Si., ini bertujuan untuk mengetahui aspek kinerja apa saja yang sudah baik maupun yang masih perlu ditingkatkan dari setiap kabupaten/kota di wilayah Provinsi Maluku Utara, mengetahui perbandingan kinerja kabupaten/kota, serta memfasilitasi sharing pembelajaran (peer learning) yang dapat dimanfaatkan antar-kabupaten/kota dalam wilayah provinsi.

Kepala Bappeda Provinsi Maluku Utara, Dr. Muhammad Sarmin S. Adam, SSTP., M.Si., mengatakan tujuan dari kegiatan itu adalah untuk meningkatkan kualitas dan hasil pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi serta memberikan apresiasi dan motivasi kepada berbagai sektor yang telah berperan aktif dalam pencegahan stunting di kabupaten/kota.

“Kegiatan PK 8 Aksi Konvergensi Stunting 2025 ini melibatkan seluruh OPD terkait di kabupaten/kota dan tim panelis yang berasal dari OPD provinsi, akademisi, serta perwakilan BKKBN,” jelasnya.

Selain itu, ia menambahkan bahwa penilaian dilakukan terhadap kinerja 8 Aksi Konvergensi tahun 2024, antara lain analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, peran desa, kader pembangunan desa, sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi, serta reviu kinerja tahunan.

Dalam sambutan Gubernur Sherly Laos yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah Syamsuddin A. Kadir disebutkan bahwa prevalensi stunting di Maluku Utara tahun 2024 sebesar 23,2% (turun 0,5 poin). Angka ini masih lebih tinggi dibanding capaian nasional, yaitu 19,8%.

“Sementara untuk kabupaten/kota, penurunan prevalensi stunting yang cukup signifikan terjadi di Kabupaten Halmahera Tengah 19,7% (turun 9 poin), Kabupaten Pulau Taliabu 24,9% (turun 5,7 poin), Kota Tidore Kepulauan 16,6% (turun 4,7 poin), Kota Ternate 16,6% (turun 4,5 poin), dan Kabupaten Halmahera Barat 22,1% (turun 4 poin),” ucap Gubernur yang diwakili Sekda Malut.

Namun demikian, terdapat pula daerah yang justru mengalami peningkatan, yaitu Kabupaten Halmahera Selatan 32,3% (naik 1,9 poin), Kabupaten Halmahera Timur 24,2% (naik 5,2 poin), Kabupaten Kepulauan Sula 22,5% (naik 3,7 poin), serta Kabupaten Pulau Morotai 17,7% (naik 6 poin).

Dalam pembukaan tersebut juga dirangkaikan dengan pemberian penghargaan terhadap kabupaten/kota dengan kinerja terbaik dalam 8 Aksi Konvergensi Stunting tahun 2023, yaitu: Terbaik I Kota Ternate, Terbaik II Kabupaten Pulau Morotai, dan Terbaik III Kabupaten Halmahera Barat.

Penghargaan diberikan langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara didampingi Kepala Bappeda Provinsi Maluku Utara. Diharapkan penghargaan ini dapat memicu dan memacu semangat kabupaten/kota lainnya untuk lebih meningkatkan kinerja dalam penurunan stunting.

“PK Stunting bukan hanya penilaian terhadap kewajiban pelaporan dan rutinitas, melainkan menjadi transformasi nyata bagi Maluku Utara,” pungkas Sekda Malut. (Red/tim)

Share:
Komentar

Berita Terkini