![]() |
penyakit difteri sumber hallo dokter |
Ternate – Setelah sempat mereda beberapa tahun, penyakit difteri kembali ditemukan di Kota Ternate. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate mengonfirmasi adanya satu kasus yang diduga kuat sebagai wabah difteri setelah laporan dari seorang dokter spesialis di wilayah Ternate Selatan.
Fungsional Epidemiologi Dinkes Kota Ternate, Nuraini, mengatakan kasus tersebut terdeteksi setelah seorang anak di bawah umur mengalami gejala yang awalnya dikira amandel. Namun, setelah pemeriksaan lebih lanjut ditemukan bercak putih pada area kerongkongan yang mengarah pada penyakit difteri.
“Dokter praktek mencurigai bahwa itu bukan amandel, melainkan difteri. Pasien kemudian langsung dirujuk ke UGD untuk penanganan lebih lanjut,” ungkap Nuraini, Selasa (26/8/2025), di Kantor Dinas Kesehatan Kota Ternate, Kelurahan Akehuda.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Dinkes segera melakukan langkah antisipasi penyebaran, termasuk pengambilan swab terhadap keluarga pasien dan pihak sekolah tempat anak tersebut belajar. Selain itu, diberikan antibiotik eritromisin selama tujuh hari berturut-turut kepada orang-orang yang memiliki kontak erat.
![]() |
Fungsional Epidemiologi Dinkes Kota Ternate, Nuraini |
Difteri merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae strain toksin. Penyakit ini menyerang selaput mukosa pada faring, laring, tonsil, hidung, hingga lapisan kulit. Penularannya bisa melalui percikan cairan pernapasan (droplet) maupun kontak langsung dengan cairan dari saluran pernapasan atau luka di kulit.
Nuraini mengingatkan, difteri bukan penyakit baru di Ternate. Pada tahun 2018, kasus serupa juga pernah terjadi. “Kami baru mengetahui bahwa wabah difteri muncul kembali di bulan Agustus 2025 ini, setelah ada laporan kasus pada seorang anak,” jelasnya.
Namun demikian, ia mengakui bahwa ketersediaan Anti Difteri Serum (ADS), obat khusus untuk menangani difteri, tidak selalu tersedia di stok rutin. “Obatnya diprogramkan, jadi baru dilakukan pengadaan jika ada laporan kasus,” pungkasnya.
Dengan adanya kasus ini, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, menjaga kebersihan, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika menemukan gejala yang mencurigakan. (Red/tim)