APBD Halbar 2026 Tercekik, Dana Transfer Dipangkas Besar-besaran

Editor: Admin

 

Sumber Foto : Istimewa

JAILOLO – Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) menghadapi tekanan fiskal serius setelah pemerintah pusat memangkas dana transfer ke daerah sebesar Rp203,9 miliar untuk tahun anggaran 2026.

Pemotongan itu mencakup Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), hingga DAU Mandatori. Dampaknya, sejumlah program prioritas di Halbar terancam tertunda atau bahkan dihentikan.

Bupati Halbar, James Uang, menegaskan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pengelola Pendapatan Asli Daerah (PAD) harus segera mengambil langkah strategis untuk menutupi kekurangan tersebut.

“Dengan kondisi begini, kepada seluruh SKPD pengelola PAD harus putar otak cari duit. Kalau tidak ada langkah antisipasi untuk menutupi pemotongan itu, tentu akan banyak program yang terganggu di tahun depan,” kata James di Jailolo, Selasa (30/9/2025).

Menurut James, pemangkasan Rp203,9 miliar sangat signifikan bagi Halbar dan memaksa pemerintah daerah melakukan penyesuaian dalam penyusunan APBD 2026. “Berdasarkan pengurangan ini, kita akan merumuskan kebijakan APBD tahun 2026 untuk melihat program mana saja yang tetap dijalankan sesuai dengan prioritas pembangunan,” ujarnya.

Pemotongan dana transfer ini bukan hanya dialami Halbar, melainkan seluruh daerah di Indonesia. Di Maluku Utara, total pengurangan mencapai Rp700 miliar, dengan Halmahera Tengah kehilangan sekitar Rp400 miliar.

James mengungkapkan, pemangkasan paling tajam terjadi pada DAU Mandatori sektor kesehatan. Dari Rp60 miliar pada 2025, alokasi untuk Dinas Kesehatan Halbar hanya tersisa Rp9 miliar pada 2026.

“Sejumlah anggaran dari pusat ke daerah itu dipangkas habis-habisan. Dan itu bukan hanya di Halbar, tetapi seluruh Indonesia juga mengalaminya,” tegasnya.

Untuk mengantisipasi dampak tersebut, James meminta seluruh pimpinan OPD bekerja lebih cerdas dalam mengoptimalkan PAD melalui kreativitas, inovasi, dan strategi yang terukur. “Saya mengingatkan kepada pimpinan OPD untuk fokus mencari peluang baru dalam meningkatkan pendapatan daerah,” tandasnya**

Share:
Komentar

Berita Terkini