Ternate – Kondisi Pelabuhan Gamalama di kawasan belakang Pasar Higienis Bahari Berkesan, Kota Ternate Tengah, dikeluhkan para awak kapal lantaran rusak parah dan tak pernah diperbaiki selama belasan tahun. Dermaga berbahan kayu itu sebagian besar lantainya sudah copot dan membahayakan aktivitas bongkar muat.
Sejumlah awak kapal mengaku terpaksa melakukan perbaikan secara swadaya melalui iuran bersama, meski pelabuhan tersebut merupakan fasilitas publik
“Kalau kami dari Tidore, tidak ada pungutan biaya retribusi apa pun. Tapi pelabuhan ini sudah rusak parah,” kata Mances, salah satu awak kapal kayu rute Ternate–Tidore, Jumat (20/9/2025)
Hal senada disampaikan Umar, awak kapal dari Halmahera Barat. Menurutnya, kerusakan sudah terjadi sejak 2011. Ia menyebut sudah sering ada petugas yang mengecek kondisi pelabuhan, namun tidak ada tindak lanjut hingga kini
“Dulu pelabuhan ini resmi. Tapi setelah pelabuhan perikanan pindah, kita tidak tahu lagi statusnya. Padahal kita tetap bayar ke KSOP Kelas II Ternate, sekali bisa ratusan ribu rupiah. Kalau dari Loloda saja masuk bisa Rp500 ribu,” ungkap Umar.
Ia menambahkan, jika diperbaiki, kebutuhan anggarannya tidak besar, hanya sekitar Rp360 juta. Namun, karena tak ada langkah dari pemerintah, para awak kapal terpaksa memperbaiki secara patungan
Para awak kapal mendesak Pemerintah Kota Ternate dan KSOP Kelas II Ternate segera melakukan perbaikan agar aktivitas bongkar muat berlangsung aman
“Supaya kita kerja juga nyaman,” tambah Umar.
Hingga berita ini diturunkan, pihak KSOP Kelas II Ternate belum dapat dikonfirmasi terkait keluhan tersebut. (Red/tim)