GPR-HS Desak PDI Perjuangan Pecat Masdar Mansur, Ultimatum: Jaga Marwah Partai atau Kehilangan Kepercayaan Rakyat

Editor: Admin
Jakarta, 29 September 2025 — Puluhan massa dari Gerakan Peduli Rakyat Halmahera Selatan (GPR-HS) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (29/9) siang. Aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap pernyataan kontroversial anggota DPRD Halmahera Selatan dari Fraksi PDI Perjuangan, Masdar Mansur.

Jakarta, 29 September 2025 — Puluhan massa dari Gerakan Peduli Rakyat Halmahera Selatan (GPR-HS) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (29/9) siang. Aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap pernyataan kontroversial anggota DPRD Halmahera Selatan dari Fraksi PDI Perjuangan, Masdar Mansur.

Dalam unggahan di media sosial yang beredar luas, Masdar menuliskan kalimat bernada kasar: “Yang mau DPR dibubarkan itu orang GOBLOK (K-nya 10).” Ucapan tersebut memicu gelombang kritik dari masyarakat, khususnya warga Halmahera Selatan.

Koordinator GPR-HS, Sayuti Melik S., dalam orasinya menegaskan bahwa PDI Perjuangan tidak boleh membiarkan kadernya merusak marwah partai dengan pernyataan yang melecehkan aspirasi rakyat.

“PDI Perjuangan berdiri di atas penderitaan wong cilik. Pernyataan Masdar Mansur jelas melukai hati rakyat Halmahera Selatan. Jika partai tidak tegas, maka rakyat akan kehilangan kepercayaan,” tegas Sayuti.

Aksi yang dimulai sekitar pukul 13.00 WIB ini berlangsung damai namun penuh tekanan politik. Para demonstran membawa spanduk bertuliskan tuntutan agar DPP PDI Perjuangan segera memecat Masdar Mansur dari keanggotaan partai maupun kursi legislatif.

Pihak DPP PDI Perjuangan melalui perwakilannya menerima perwakilan massa dan menyatakan bahwa aspirasi mereka akan dibahas secara internal.

“Hari ini tuntutan rakyat Halmahera Selatan sudah masuk ke meja DPP. Kami akan menindaklanjutinya sesuai mekanisme partai,” ujar perwakilan DPP saat menemui demonstran.

GPR-HS menegaskan, jika DPP PDI Perjuangan tidak segera mengambil langkah tegas, mereka siap menggalang aksi yang lebih besar di berbagai daerah.

Aksi ini menjadi peringatan serius bagi PDI Perjuangan untuk menjaga marwah partai dan tidak mengabaikan suara rakyat, khususnya wong cilik yang selama ini menjadi basis kekuatan partai. (*

 
Share:
Komentar

Berita Terkini