Ternate – Front Mahasiswa Nasional (FMN) Cabang Ternate menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Wali Kota Ternate pada Rabu (24/9/2025), memperingati Hari Tani Nasional dengan menyoroti persoalan agraria dan beban rakyat yang dinilai semakin menekan
Ketua FMN Cabang Ternate, Aldi Haris, menyampaikan aksi tersebut menyoroti berbagai masalah, baik lokal maupun nasional. Salah satu yang menjadi sorotan utama adalah kasus pembebasan 11 warga Maba Sangaji serta penyelesaian persoalan pertanian di Ternate.
Dalam tuntutannya, massa mendesak pemerintah menurunkan beban pajak rakyat, mencabut Undang-Undang Cipta Kerja, menolak Proyek Strategis Nasional yang dianggap merampas lahan, serta mewujudkan pendidikan ilmiah yang bebas dan berpihak kepada rakyat.
Menanggapi aksi tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kota Ternate, Thamrin Marsaoly, mengakui masih banyak pekerjaan rumah di sektor pertanian. Ia menyebut lahan reklamasi yang belum dimanfaatkan bisa diarahkan untuk pengembangan pertanian.
“Distribusi hasil panen juga belum berjalan baik, sehingga petani sering tidak menebus hasil pertaniannya. Ini problem serius yang terus kami upayakan perbaikannya,” kata Thamrin.
Ia menambahkan, pihaknya akan segera mengganti penyuluh pertanian di Kelurahan Kastela yang dinilai tidak menjalankan tugas dengan baik
Sementara itu, FMN menegaskan sikap mereka tetap konsisten mengawal tuntutan. “Tuntutan harus segera dieksekusi dan akan terus kami kawal,” tegas Aldi. (Red/tim)