![]() |
Mantan Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawat |
Jakarta, 8 September 2025 — Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Dr. Purbaya Yudhi Sadewa, Ph.D sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati. Pelantikan berlangsung di Istana Negara pada Senin (8/9/2025) dan dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara.
Purbaya hadir mengenakan setelan jas berpadu dasi biru, menandai awal babak baru dalam kiprahnya sebagai pengelola fiskal negara. Nama Purbaya memang bukan wajah baru di pemerintahan. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak September 2020, setelah dilantik Presiden Joko Widodo.
Lahir dengan latar akademik yang solid, Purbaya menempuh pendidikan sarjana di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Elektro. Meski awalnya berkecimpung di bidang teknik, minat besarnya pada dunia ekonomi membuatnya melanjutkan studi doktoral di Purdue University, Indiana, Amerika Serikat. Di sana, ia meraih gelar Ph.D dan membangun reputasi sebagai ekonom dengan analisis yang tajam.
Perjalanan karier Purbaya bermula di sektor swasta. Ia sempat bekerja sebagai Field Engineer di Schlumberger Overseas SA pada 1989–1994. Namun, kiprah besarnya lahir di dunia riset ekonomi.
Purbaya bergabung dengan Danareksa Research Institute pada 2000 dan menjabat sebagai Senior Economist. Kinerjanya mengantarkan dia menjadi Chief Economist (2005–2013), sekaligus Direktur Utama PT Danareksa Securities (2006–2008). Ia kemudian masuk jajaran Direksi PT Danareksa (Persero) pada 2013.
Kepakarannya dalam riset dan analisis ekonomi menjadikannya salah satu tokoh penting di balik berbagai kajian kebijakan publik pada masa itu.
Tahun 2010, Purbaya mulai masuk ke lingkaran pemerintahan sebagai Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Ia juga duduk sebagai anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN) hingga 2014.
Karier birokrasi Purbaya semakin menanjak ketika Presiden Joko Widodo menunjuknya menjadi Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis di Kantor Staf Presiden (2015). Setahun kemudian, ia dipercaya sebagai Staf Khusus Bidang Ekonomi di Kemenko Polhukam, dan berlanjut ke Kemenko Maritim.
Puncaknya, pada Mei 2018 hingga September 2020, ia menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi di Kemenko Maritim dan Investasi
Purbaya dikenal dekat dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut pernah menyebut Purbaya sebagai sosok dengan kapasitas analisis tajam serta mampu merumuskan kebijakan strategis. Hubungan kedekatan ini juga memperkuat peran Purbaya dalam lingkaran kebijakan strategis pemerintah.
Selain itu, ia juga tercatat sebagai bagian dari Tim Bravo Lima, kelompok relawan pendukung Presiden Joko Widodo yang dipimpin langsung oleh Luhut. Peran tersebut memperlihatkan bahwa Purbaya tidak hanya berperan sebagai teknokrat, tetapi juga terlibat dalam dinamika politik nasional.
Selain di pemerintahan, Purbaya memiliki rekam jejak di sektor korporasi strategis. Ia pernah menjadi Komisaris PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) atau MIND ID, holding BUMN pertambangan yang menaungi Antam, Timah, Bukit Asam, dan Freeport Indonesia.
Posisi ini memperkuat keterlibatannya dalam sektor energi dan pertambangan, bidang yang berperan penting dalam ketahanan ekonomi nasional.
Pada 2020, Presiden Jokowi menunjuk Purbaya sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Di bawah kepemimpinannya, LPS menghadapi tantangan pandemi Covid-19 yang mengguncang stabilitas keuangan nasional.
Purbaya dikenal cukup vokal dalam memberikan pandangan mengenai stabilitas perbankan dan pentingnya koordinasi antar-lembaga keuangan, termasuk Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kini, sebagai Menteri Keuangan, Purbaya menghadapi tantangan besar. Salah satunya menjaga stabilitas fiskal di tengah ketidakpastian ekonomi global, termasuk risiko perlambatan ekonomi dunia, harga komoditas yang fluktuatif, dan dampak geopolitik.
Selain itu, Purbaya juga dituntut untuk mendukung agenda pembangunan Presiden Prabowo, mulai dari percepatan infrastruktur, hilirisasi industri, hingga program kemandirian pangan dan energi.
Keahliannya dalam riset ekonomi, pengalaman birokrasi, serta latar belakang di sektor korporasi menjadi modal penting dalam menghadapi kompleksitas tugas tersebut.
Rekam Jejak Singkat Purbaya Yudhi Sadewa
- Ketua Dewan Komisioner LPS (2020–2025)
- Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kemenko Maritim dan Investasi (2018–2020)
- Staf Khusus Bidang Ekonomi Menko Maritim (2016–2018)
- Deputi III Kantor Staf Presiden (2015)
- Staf Khusus Menko Perekonomian (2010–2014)
- Anggota Komite Ekonomi Nasional (2010–2014)
- Direktur Utama PT Danareksa Securities (2006–2008)
- Chief Economist Danareksa Research Institute (2005–2013)
- Field Engineer Schlumberger (1989–1994)