MW-KAHMI Malut Peringati Milad ke-59, Gelar Webinar Nasional dan Doa Bersama

Editor: Admin
Ternate – Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW-KAHMI) Maluku Utara memperingati Milad ke-59 dengan menggelar rangkaian kegiatan doa bersama, tahlilan, dan webinar nasional, Rabu (17/9/2025).

Ternate – Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW-KAHMI) Maluku Utara memperingati Milad ke-59 dengan menggelar rangkaian kegiatan doa bersama, tahlilan, dan webinar nasional, Rabu (17/9/2025).

Acara yang dipusatkan di Sekretariat KAHMI Center, depan Taman Nukila, Kelurahan Gamalama, Kota Ternate, berlangsung khidmat dengan pembacaan tahlil untuk mendoakan Almarhum Bang Yusman Arifin, Ketua Umum HMI Cabang Ternate periode 1993–1994.

Ketua Panitia Milad, Masri Hidayat, menegaskan bahwa momentum milad ini bukan sekadar euforia perayaan, melainkan refleksi nyata atas peran KAHMI dalam mengabdi kepada umat dan bangsa. “Kegiatan ini kita rangkai dengan doa, kajian, dan diskusi strategis agar KAHMI terus relevan dalam menjawab kebutuhan zaman,” ujarnya.

Webinar bertema “Menimbang Daerah Otonomi Baru (DOB) dari Berbagai Perspektif” menjadi sorotan utama peringatan tahun ini. Sejumlah tokoh nasional dan daerah hadir sebagai narasumber, di antaranya Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI Dr. Doli Kurnia, Anggota DPD RI Hasby Yusup, Anggota DPR RI 2014–2019 Dr. Syaiful Bahru Ruray, Pengamat Politik sekaligus Direktur UT Ternate Muhlis Hafel, Dosen Sosiologi UMMU Ternate Herman Usman, dan Dosen Ekonomi Unkhair Dr. Asis Hasyim.

Masri yang juga Wasek MW-KAHMI Malut Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah menambahkan, pihaknya telah membentuk Forum Studi Otonomi Daerah Baru (SODB) yang diketuai oleh Arsad Sangaji. Forum ini beranggotakan akademisi, praktisi hukum, politisi, hingga sosiolog untuk mengkaji DOB secara komprehensif.

Sementara itu, Koordinator Presidium MW-KAHMI Malut Ishak Naser menegaskan, KAHMI berperan aktif memfasilitasi masyarakat dan mengkaji tuntutan pemekaran daerah secara objektif. “KAHMI tidak dalam posisi menentukan lahirnya DOB, itu ranah pemerintah. Namun, kami hadir untuk memberikan pandangan akademis dan kritis agar aspirasi masyarakat tidak berhenti pada euforia, tetapi benar-benar terukur dan sesuai mekanisme,” jelasnya.

Webinar DOB ini direncanakan akan terus berlanjut dengan melibatkan unsur masyarakat yang saat ini mengajukan pemekaran wilayah. Melalui kajian yang mendalam, KAHMI Malut berharap dapat berkontribusi nyata terhadap pembangunan daerah dan cita-cita nasional.

Share:
Komentar

Berita Terkini