![]() |
Foto istimewa |
Jakarta- Gerakan Peduli Rakyat Halmahera Selatan (Halsel) se-Jabodetabek menyatakan sikap keras atas sikap bungkam Dewan Kehormatan dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) terkait skandal politik yang menyeret nama Masdar Mansur, anggota DPRD Halmahera Selatan dari Fraksi PDI-P. Sabtu 20/09/2025.
Koordinator Gerakan, Sayuti Melik S, menegaskan, pekan depan pihaknya akan menggelar aksi di depan Kantor DPP PDI-P, Jakarta, untuk mendesak agar partai mengambil langkah tegas sebagaimana yang dilakukan terhadap kadernya di Gorontalo, Wahyudin Moridu, yang baru-baru ini langsung dipecat karena video kontroversial yang mencoreng nama partai.
“Di Gorontalo, DPP PDI-P sigap memutuskan pemecatan terhadap Wahyudin Moridu yang ucapannya memalukan publik. Namun di Halmahera Selatan, kasus Masdar Mansur yang sudah terang-benderang mempermalukan lembaga DPRD justru dibiarkan begitu saja. Ada standar ganda yang tidak bisa ditolerir,” tegas Malik.
Menurut Ketua Umum PC PMII Hal-Sel Periode 2023-2024 itu. klarifikasi berlapis dan saling bertentangan yang dilakukan Masdar, bahkan sampai melempar tanggung jawab kepada calon istrinya adalah bentuk kedunguan politik sekaligus penghinaan terhadap akal sehat rakyat Halsel.
Bukti tangkapan layar yang beredar jelas memperlihatkan adanya kebohongan publik, tetapi hingga kini PDI-P pusat maupun daerah tak kunjung bersuara.
“Kami menilai pembiaran ini sama dengan melegitimasi politik kebohongan. Bagaimana mungkin partai sebesar PDI-P yang selalu berbicara tentang integritas dan kedisiplinan kader, justru membiarkan kadernya mempermainkan publik di Halmahera Selatan?” ujar Malik.
Gerakan Peduli Rakyat Halsel menilai bahwa skandal Masdar Mansur tidak hanya merusak citra pribadi, melainkan juga mencoreng martabat DPRD Halmahera Selatan dan memperburuk citra PDI-P sebagai partai yang mengklaim diri berdiri bersama rakyat.
“Kami akan turun ke DPP untuk mendesak pemecatan Masdar Mansur. Jika tidak ada langkah konkret, maka rakyat Halsel akan menilai bahwa PDI-P hanya berani tegas di Gorontalo, tapi tutup mata terhadap kebobrokan di Halmahera Selatan,” pungkasnya
Rencananya, aksi tersebut akan melibatkan mahasiswa dan pemuda Halsel yang berdomisili di Jabodetabek sebagai bentuk solidaritas moral menjaga kehormatan politik daerah.tegasnya.