Pemuda Lintas Iman Halmahera Barat Satukan Doa dan Orasi Perdamaian

Editor: Admin

 

Jailolo, 5 September 2025 – Senja yang merambat turun di Bumi Jiko Mokolano seakan menambah kekhidmatan suasana di Sasadu Lamo. Di tengah bangunan adat yang megah, ratusan orang dari berbagai kalangan duduk bersila, menyatu dalam satu ikatan doa. Mereka datang bukan sekadar menghadiri acara, melainkan untuk mengikrarkan satu tekad: menjaga kedamaian Halmahera Barat.

Jailolo, 5 September 2025 – Senja yang merambat turun di Bumi Jiko Mokolano seakan menambah kekhidmatan suasana di Sasadu Lamo. Di tengah bangunan adat yang megah, ratusan orang dari berbagai kalangan duduk bersila, menyatu dalam satu ikatan doa. Mereka datang bukan sekadar menghadiri acara, melainkan untuk mengikrarkan satu tekad: menjaga kedamaian Halmahera Barat.

Sekitar 300 peserta memenuhi ruang Sasadu—tokoh agama, pemuda, pejabat pemerintah, aparat keamanan, hingga masyarakat umum. Kehadiran mereka menciptakan sebuah pemandangan indah: keragaman yang larut dalam kebersamaan. Tiga tokoh agama, dari Islam, Kristen, dan Katolik, memimpin doa lintas iman. Hening menyelimuti ruangan, hanya suara doa yang lirih mengalun, menjadi simbol kesatuan dalam keberagaman.

Di tengah suasana yang penuh makna itu, Ketua GP Ansor Halmahera Barat, Arif Wahyudi, berdiri menyampaikan orasi perdamaian. Dengan suara lantang namun penuh keteduhan, ia menyerukan pesan yang menggema ke seluruh penjuru Sasadu.

Foto istimewa 

“Kami Pemuda Lintas Iman Halmahera Barat mengajak seluruh masyarakat, khususnya kaum muda, untuk tetap menjaga persatuan dan kedamaian. Jangan sampai kita terprovokasi oleh isu-isu yang bisa memecah belah. Mari torang jaga Bumi Jiko Mokolano tetap aman, damai, dan kondusif demi masa depan yang lebih baik.”

Seruan itu disambut dengan tepuk tangan dan senyum hangat para hadirin. Dari kursi undangan, tampak Bupati Halmahera Barat, James Uang, S.Pd., MM, bersama jajaran DPRD, TNI/Polri, serta tokoh agama memberikan apresiasi penuh. Momen ini menjadi simbol kuat bahwa pemuda lintas iman mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga stabilitas daerah.

Lebih dari sekadar acara seremonial, kegiatan ini adalah pernyataan sikap bersama: Halmahera Barat adalah tanah persaudaraan, tempat di mana perbedaan bukan ancaman, melainkan kekuatan. Dari Sasadu Lamo, gema orasi perdamaian ini menyebar ke seluruh pelosok, mengingatkan bahwa masa depan daerah akan cerah bila dijaga dengan hati yang bersatu.

Dengan kegiatan ini, Halmahera Barat tidak hanya dikenal sebagai tanah adat dan budaya, tetapi juga sebagai ikon harmoni dan toleransi di Maluku Utara—sebuah warisan yang dijaga bersama oleh generasi muda lintas iman. (Red/tim)

Share:
Komentar

Berita Terkini