![]() |
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana |
Jakarta – Nama Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana
tengah jadi perbincangan panas di media sosial. Seorang ASN mengunggah curhatan
yang menyebut sang menteri meminta air galon untuk mandi saat kunjungan kerja
ke daerah terpencil.
Unggahan itu langsung menuai reaksi keras
warganet. Banyak yang menilai kebiasaan tersebut mencerminkan gaya kepemimpinan
elitis dan jauh dari kehidupan masyarakat lokal.
Tak hanya publik, aktris sekaligus aktivis muda
Prilly Latuconsina ikut angkat
bicara. Melalui komentar di Instagram, Prilly menegaskan pariwisata tidak cukup
hanya soal data dan laporan, melainkan harus menyentuh pengalaman langsung di
alam dan interaksi dengan warga. Komentar itu mendapat ribuan dukungan dan
dianggap mewakili suara masyarakat.
Ini bukan pertama kalinya Widiyanti disorot.
Sebelumnya, ia dikritik karena dianggap kurang percaya diri saat menyampaikan
pidato di forum internasional “The
Economic Insight 2025”. Penampilannya menuai komentar warganet yang
mempertanyakan kapasitasnya sebagai pejabat publik.
Latar Belakang Keluarga
Widiyanti lahir pada 8 Desember 1970 dari
keluarga konglomerat Indonesia. Ayahnya, Wiwoho Basuki Cokronegoro, dikenal
sebagai pengusaha besar di sektor energi dan batu bara melalui PT Indica Energy
Tbk, PT Kico Jaya Agung, hingga PT Cirebon Electric Power. Ia kemudian menikah
dengan Wisnu Wardhana, mantan Direktur Utama PT Indika Energy Tbk.
Pendidikan dan Karier
Widiyanti meraih gelar Bachelor of Science di bidang Administrasi Bisnis
dari University of Southern California, Amerika Serikat.
Sebelum duduk di kursi menteri, Widiyanti meniti karier panjang di sektor
agribisnis dan energi. Ia pernah menjabat Direktur PT Teladan Prima Agro Tbk
(2012–2021), lalu dipercaya sebagai Komisaris perusahaan tersebut sejak 2021.
Di luar bisnis, ia juga aktif dalam kegiatan sosial. Ia pernah menjabat
sebagai Sekretaris Jenderal Yayasan Jantung Indonesia (2018–2024), kini menjadi
Ketua Yayasan Teladan Utama dan Dewan Pengawas Yayasan Kaula Madani.