Trump Pastikan Israel Tak Akan Serang Qatar Lagi, Dunia Arab Waspada

Editor: Admin

 

Sumber : Google

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memastikan bahwa Israel tidak akan kembali melancarkan serangan ke Qatar, setelah pekan lalu Tel Aviv menggempur Doha dengan dalih memburu pemimpin Hamas.

“Dia [Netanyahu] tidak akan menyerang Qatar,” ujar Trump di Oval Office, Senin (15/9/2025), seperti dikutip TRT World. Trump merujuk pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Trump juga membantah laporan media yang menyebut Netanyahu telah memberi tahu dirinya sebelum serangan dimulai. “Tidak, mereka tidak melakukannya,” tegas Trump. Ia menambahkan, informasi mengenai serangan itu ia ketahui “dengan cara yang sama seperti Anda,” merujuk pada pemberitaan media.

AS Klaim Tidak Bisa Cegah Serangan

Gedung Putih sebelumnya menyampaikan bahwa militer AS baru mendapat kabar mengenai serangan setelah rudal Israel diluncurkan. Kondisi itu, menurut Washington, membuat Trump tidak memiliki kesempatan untuk mencegah langkah militer Israel.

“Qatar telah menjadi sekutu yang sangat baik, dan banyak orang tidak tahu itu. Tetapi dia [Netanyahu] tidak akan menyerang Qatar,” imbuh Trump.

Dunia Arab-Islam Mengecam

Sehari sebelumnya, para pemimpin Arab dan Islam menggelar pertemuan darurat di Doha. Dalam pernyataan bersama yang dirilis kantor berita resmi Qatar, QNA, mereka memperingatkan bahwa agresi Israel ke Qatar menimbulkan “konsekuensi berbahaya” bagi stabilitas kawasan.

Pernyataan itu juga menegaskan bahwa serangan Israel berpotensi merusak peluang perdamaian di Timur Tengah serta menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan regional maupun internasional.

“Upaya Israel untuk memaksakan realitas baru di Timur Tengah harus ditolak melalui langkah kolektif,” demikian isi pernyataan tersebut.

Qatar Sebagai Mediator Regional

Qatar selama ini dikenal sebagai mediator penting bersama Mesir dan Amerika Serikat dalam upaya mendorong gencatan senjata di Gaza. Serangan Israel terhadap Doha dinilai bukan hanya merusak diplomasi, tetapi juga mengancam posisi Qatar sebagai jembatan dialog antara pihak-pihak yang bertikai.

 

Share:
Komentar

Berita Terkini