Sofifi, 10 Oktober 2025 — Meski anggaran Pemerintah Provinsi Maluku Utara mengalami pemotongan hingga mencapai Rp800 miliar, program renovasi dan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) justru tidak surut. Bahkan, Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, memastikan bahwa pada tahun 2026 mendatang, anggaran untuk program tersebut akan naik dua kali lipat.
“Tahun 2025 ini, Pemprov Maluku Utara telah menyalurkan bahan dan upah untuk 700 rumah agar direnovasi atau dibangun baru menjadi tempat tinggal yang lebih layak dan bermartabat,” tulis Sherly Laos melalui akun Instagram resminya, Jumat (10/10/2025).
Gubernur juga menegaskan bahwa dirinya turun langsung ke lapangan untuk memastikan setiap proses berjalan sesuai SOP, mulai dari kecukupan bahan bangunan dan upah, hingga kesepakatan desain antara pihak terkait agar pembangunan rampung tepat waktu.
Meski dihadapkan pada pemotongan anggaran besar, Sherly menegaskan bahwa program RTLH tetap menjadi prioritas utama Pemprov Maluku Utara. Tahun 2026, pemerintah provinsi menargetkan pembangunan atau renovasi sebanyak 1.500 rumah layak huni di seluruh wilayah Maluku Utara.
“Langkah kecil tapi pasti menuju 50.000 rumah layak huni di seluruh Maluku Utara. Karena dari rumah yang layak, mereka bisa hidup mandiri dan bermartabat,” pungkasnya.