BASARNAS Ternate Catat 49 Operasi SAR Sepanjang 2025,

Editor: Admin
Foto istimewa 

Ternate — Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ternate mencatat kinerja signifikan sepanjang tahun 2025 dengan total 49 operasi SAR yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Maluku Utara. Dari rangkaian operasi tersebut, 293 korban berhasil dievakuasi dari berbagai kejadian kedaruratan.

Paparan data ini disampaikan langsung dalam konferensi pers yang digelar secara simbolis di atas Kapal Basarnas yang bersandar di perairan Kota Ternate, Sabtu (27/12/2025). Lokasinya pas: laut sebagai saksi sekaligus medan juang utama para rescuer.

Kepala Basarnas Ternate, Irwan Ramdani, menjelaskan bahwa jumlah kejadian SAR tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

“Pada 2024 tercatat 41 kejadian, sementara di 2025 meningkat menjadi 49 kejadian. Ini menunjukkan meningkatnya dinamika dan potensi risiko kedaruratan di wilayah Maluku Utara,” ujarnya.

Kecelakaan Kapal Dominasi Kasus SAR

Berdasarkan data resmi, operasi SAR sepanjang 2025 terbagi dalam lima kategori utama:

kecelakaan kapal, kondisi membahayakan manusia (KKM), bencana alam, kecelakaan pesawat, dan kecelakaan penanganan khusus (KPK).

Dari keseluruhan kasus, kecelakaan kapal menjadi yang paling dominan dengan 32 kejadian atau sekitar 64 persen dari total operasi. Disusul KKM sebanyak 12 kejadian dan bencana alam 5 kejadian.

“Karakteristik Maluku Utara sebagai wilayah kepulauan membuat transportasi laut menjadi tulang punggung masyarakat, baik nelayan maupun aktivitas ekonomi lainnya. Konsekuensinya, risiko kecelakaan laut juga lebih tinggi,” jelas Irwan.

257 Jiwa Selamat, Basarnas Tegaskan Komitmen Kemanusiaan

Dari total 293 korban yang terlibat dalam berbagai operasi SAR:

257 orang berhasil diselamatkan,

16 orang meninggal dunia,

21 orang masih dinyatakan hilang.

Capaian ini menjadi bukti nyata kehadiran negara dalam situasi darurat, sekaligus menunjukkan kesiapsiagaan personel Basarnas di wilayah dengan tantangan geografis ekstrem.

Di balik angka-angka itu, ada kerja tanpa jam kantor, laut bergelombang, cuaca tak bersahabat, dan tim SAR yang tetap berangkat—karena bagi Basarnas, menunda penyelamatan bukan pilihan.

Dengan meningkatnya jumlah kejadian, Basarnas Ternate terus mendorong kolaborasi lintas sektor serta kesadaran keselamatan masyarakat, khususnya di sektor pelayaran. Laut boleh luas dan tak terduga, tapi kesiapsiagaan harus selalu lebih dulu sampai.

Share:
Komentar

Berita Terkini