Lestarikan Budaya Bangsa, IPSI Malut Gelar Pelatihan Wasit, Juri, dan Pelatih Pencak Silat

Editor: Admin
Upaya pelestarian budaya bangsa kembali digencarkan melalui dunia olahraga. Kegiatan Penataran Wasit, Juri, dan Pelatih Pencak Silat Kelas III Daerah Tahun 2025 resmi berlangsung hari ini di Hotel Ternate Majang, menghadirkan puluhan peserta dari berbagai daerah di Maluku Utara.

Ternate — Upaya pelestarian budaya bangsa kembali digencarkan melalui dunia olahraga. Kegiatan Penataran Wasit, Juri, dan Pelatih Pencak Silat Kelas III Daerah Tahun 2025 resmi berlangsung hari ini di Hotel Ternate Majang, menghadirkan puluhan peserta dari berbagai daerah di Maluku Utara.

Mengusung tema “Menciptakan Wasit, Juri, dan Pelatih Pencak Silat yang Berkarakter dan Berintegritas”, agenda ini bertujuan memperkuat kualitas sumber daya manusia di lingkungan olahraga pencak silat yang kini semakin mendapat tempat penting, baik sebagai olahraga prestasi maupun identitas budaya.

Sekretaris IPSI Maluku Utara, Maruf A. Kahar, menegaskan bahwa agenda tersebut merupakan langkah lanjutan setelah pencak silat ditetapkan sebagai warisan budaya Indonesia dan masuk dalam kurikulum pendidikan mulai jenjang sekolah menengah ke bawah hingga menengah atas.

“Seluruh sekolah mensyaratkan pelatih yang bisa mengajar dan berlisensi agar dapat dibayar. Karena itu kegiatan ini digelar, dan kita akan roadshow ke seluruh kabupaten dan kota,” ujar Maruf.

Ia menyebut dua daerah yang telah siap diagendakan dalam program roadshow tersebut, yakni Kabupaten Halmahera Utara dan Halmahera Selatan.

Menurut Maruf, target jangka panjang dari program ini adalah meminimalisir beban negara dalam pelestarian budaya bangsa melalui penguatan SDM pelatih bersertifikat. Di sisi lain, pembangunan olahraga di Malut dinilai perlu dimulai dengan pemberdayaan atlet sejak tingkat sekolah.

“Dasarnya itu lisensi. Kalau sudah punya lisensi, barulah bisa dibayar. Itulah mengapa pengurus IPSI Malut diberi tugas khusus, dan sekarang mulai digencarkan,” tegasnya.

Dengan dimasukkannya pencak silat ke dalam kurikulum, kebutuhan pelatih profesional di sekolah-sekolah kian mendesak. Pelatihan yang berlangsung ini diharapkan menjadi pintu awal bagi peningkatan kualitas pembinaan dan pelestarian pencak silat sebagai warisan luhur bangsa.

Share:
Komentar

Berita Terkini