Pelatihan Teknis Abon Tuna di Desa Kipai Dorong Lahirnya Produk Unggulan

Editor: Admin

 

Foto istimewa 

Halteng-Pelatihan teknis pengolahan abon ikan tuna yang digelar Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) Kabupaten Halmahera Tengah pada 1–3 Desember 2025 berlangsung meriah dan produktif. Berlokasi di Desa Kipai, Kecamatan Patani, kegiatan ini melibatkan Kelompok Jere Pete yang tengah bersiap mengembangkan usaha olahan ikan sebagai identitas ekonomi desa.

Dua narasumber dihadirkan: Efendi Yunus, penyuluh nasional Kementerian Perikanan, serta Dr. Yusnaini, S.Pt., MP., IPM., dosen sekaligus Direktur Pengelolaan Badan Usaha Universitas Khairun Ternate. Dalam pemaparannya, Dr. Yusnaini menekankan bahwa usaha kuliner tidak hanya bergantung pada resep, tetapi juga mentalitas. “Untuk menjadi pengusaha sukses dibutuhkan keberanian, kesungguhan, dan konsistensi,” ujarnya. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas rasa agar abon tuna dari Kipai dapat bersaing di pasar lebih luas.

Pada sesi praktik, peserta langsung mencoba mengolah abon tuna menggunakan dua formulasi resep: resep standar yang dibawakan Dr. Yusnaini dan resep yang biasa dipakai ibu-ibu kelompok. Semua bahan ditakar dengan timbangan untuk memastikan standar mutu. Selain abon, peserta juga mempelajari pembuatan nugget tuna berbahan dasar olahan abon. Produk hasil praktik mendapat apresiasi dari peserta karena cita rasanya yang gurih dan teksturnya yang lembut.

Efendi Yunus menegaskan bahwa ketelitian adalah fondasi produk pangan bermutu. “Produksi abon tuna harus dibuat dengan ukuran dan takaran yang tepat. Mulai dari bahan baku hingga kemasan, semuanya harus dijaga kualitasnya,” katanya. Ia menambahkan bahwa abon tuna Jere Pete berpotensi besar menjadi produk unggulan Halmahera Tengah jika dikelola secara profesional. Efendi juga merespons harapan peserta mengenai kebutuhan peralatan produksi. Ia menyatakan akan mengupayakan bantuan melalui dinas perikanan, agar kelompok dapat berproduksi dengan alat yang lebih memadai.

Pada penutupan kegiatan, fasilitator TEKAD bidang Pengembangan Ekonomi, Adam Basirun, menyampaikan bahwa Kelompok Jere Pete belum memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), Izin Produksi Rumah Tangga (IPRT), dan label halal. Ia menegaskan komitmennya membantu pengurusan legalitas tersebut bersama Dr. Yusnaini. Menurutnya, legalitas menjadi kunci agar produk abon tuna desa dapat menembus pasar yang lebih luas secara resmi.

Perwakilan peserta, Mardia, menyampaikan rasa terima kasihnya. Ia mengatakan pelatihan ini memberi wawasan baru sekaligus meningkatkan motivasi kelompok dalam mengembangkan usaha. Mardia menilai kegiatan ini sebagai langkah awal bagi Jere Pete untuk menghadirkan produk olahan ikan tuna berkualitas yang mampu mengangkat ekonomi masyarakat Kipai.

Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, pelatihan ini menjadi pijakan penting dalam membangun ikon kuliner baru dari Patani yang siap bersaing di pasar lokal maupun regional.

Share:
Komentar

Berita Terkini