Desa Masure, Patani Timur—Upaya meningkatkan kualitas dan daya saing produk lokal kembali digalakkan melalui Pelatihan Teknis Pengolahan Virgin Coconut Oil (VCO) bagi Kelompok Idaman Hati. Kegiatan yang berlangsung pada 4–6 Desember 2025 ini menjadi momentum penting dalam Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD), yang sejak awal dirancang untuk mengakselerasi kemandirian ekonomi desa.
Pelatihan menghadirkan dua narasumber kompeten yang membuat suasana belajar terasa hidup—kombinasi akademisi dan praktisi yang saling melengkapi. Ibu Rosita Tabaika dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Ternate memberikan wawasan ilmiah mengenai pengolahan bahan baku kelapa dan diversifikasi produk. Sementara itu, Bapak Minawar Amin, pendiri Minyak VCO Asiffa Desa Wedana, membawa pengalaman lapangan yang sangat aplikatif, lengkap dengan tips produksi yang efisien dan berkualitas.
Ketua Kelompok Idaman Hati, Ibu Lasmi, menyambut hangat kegiatan ini. Ia menuturkan bahwa kelompoknya telah lama bergelut dalam produksi VCO, namun pelatihan ini membuka cakrawala baru. Pengetahuan yang diperoleh dinilai mampu meningkatkan mutu dan konsistensi produk, sekaligus memperkuat posisi kelompok sebagai produsen VCO unggulan di Patani Timur.
Pelatihan ini juga mengungkap sejumlah kebutuhan strategis kelompok yang akan menjadi fokus tindak lanjut. Di antaranya, percepatan pengurusan label halal yang dinilai penting untuk memperluas pasar dan meningkatkan kepercayaan konsumen. Selain itu, kebutuhan mesin genset berkapasitas tinggi menjadi perhatian, mengingat peralatan produksi yang ada memerlukan daya besar untuk bekerja secara optimal.
Dalam materinya, Bapak Minawar menggarisbawahi peluang pengembangan usaha yang lebih luas. Menurutnya, fasilitas produksi kelompok sebenarnya sudah cukup lengkap untuk memperluas produk turunan kelapa, termasuk minyak goreng hingga briket. Hal senada disampaikan Ibu Rosita, yang menekankan bahwa kelapa adalah bahan serba guna. Air kelapanya bisa menjadi kecap, sementara dagingnya dapat diolah menjadi tepung—sebuah peluang emas bagi desa untuk menghasilkan berbagai komoditas bernilai jual tinggi tanpa menyisakan limbah.
![]() |
| foto istimewah |
Adam Basirun, Fasilitator Kabupaten bidang pengembangan ekonomi Program TEKAD, memastikan bahwa semua kebutuhan prioritas kelompok akan ditindaklanjuti. Ia menyatakan siap berkoordinasi dengan bidang pemasaran TEKAD untuk mempercepat proses sertifikasi halal, sembari menjajaki dukungan dari instansi terkait di Pemerintah Daerah Halmahera Tengah. Menurutnya, peralatan produksi yang telah dimiliki kelompok perlu dimanfaatkan secara maksimal agar mampu mendukung peningkatan kapasitas sekaligus menjaga keberlanjutan usaha.
Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, tetapi juga batu loncatan menuju transformasi ekonomi desa yang lebih inklusif. Dengan semakin terampilnya Kelompok Idaman Hati dan dukungan yang terus mengalir dari Program TEKAD, Desa Masure berpotensi menjadi pusat produksi VCO dan olahan kelapa yang diperhitungkan di Halmahera Tengah. Jalan panjang pemberdayaan memang tidak selalu mulus, tetapi dengan komitmen, kolaborasi, dan sedikit aroma kelapa, desa ini sedang melangkah menuju masa depan ekonomi yang lebih cerah dan kompetitif.
Ruang berikutnya terbuka luas untuk gagasan penguatan branding desa, jejaring pasar, dan inovasi produk yang makin memikat mata konsumen. (**

.jpeg)