![]() |
| enumpukan sampah di Kali Mati yang berada di belakang Rusunawa Gamalama kembali dikeluhkan warga dan pedagang. |
Ternate, 7 Desember 2015 — Penumpukan sampah di Kali Mati yang berada di belakang Rusunawa Gamalama kembali dikeluhkan warga dan pedagang. Pantauan di lapangan menunjukkan tumpukan sampah itu menggunung tepat di sisi Tempat Pembuangan Sementara (TPS) pasar pakaian bekas Kelurahan Gamalama.
Na, salah seorang pedagang di kawasan tersebut, mengungkapkan kondisi Kali Mati itu jarang mendapat perhatian pemerintah. Ia menyebutkan pembersihan hanya dilakukan sekitar sekali dalam setahun, meski lokasinya berdekatan dengan TPS resmi pasar Gamalama.
“Barangka ini jarang dibersihkan padahal dekat sekali dengan TPA. Kadang dibersihkan, kadang tidak, ya kira-kira setahun sekali,” ujarnya.
Kondisi ini kian memprihatinkan saat hujan deras mengguyur kota. Banjir bandang yang meluap ke aliran kali membawa tumpukan sampah itu hingga ke laut di samping Jembatan Masjid Raya Ternate dan aliran di dekat pasar Higienis Gamalama.
![]() |
| kondisi sampah di belakang rumah susun gamalama memprihatinkan |
Selain mencemari laut, aroma sampah yang membusuk kerap membuat para pedagang dan pengunjung pasar merasa tidak nyaman.
“Kalau hujan dan banjir, pasti baunya sangat menyengat. Terpaksa dihirup, mau bagaimana lagi,” tambah Na.
Ia berharap Pemerintah Kota Ternate segera mengambil langkah cepat dan rutin membersihkan kawasan Kali Mati agar sampah tidak lagi mengalir ke laut maupun mencemari udara.
Warga menilai, penanganan serius dari pemerintah diperlukan agar persoalan sampah tidak terus berulang dan lingkungan sekitar pasar tetap sehat serta layak bagi aktivitas ekonomi masyarakat.

