![]() |
| Foto istimewa |
Ternate — Rencana perbaikan bangunan Pasar Daging di Kota Ternate belum dapat direalisasikan. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, Nursida DJ Mahmud, menyebut menurunnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi salah satu penyebab utama tertundanya perbaikan tersebut. Hal itu disampaikannya pada Jumat (12/12/2025).
Nursida menjelaskan, PAD melemah akibat tingginya tunggakan retribusi para pedagang yang mencapai hampir Rp4 miliar. Tunggakan itu berasal dari seluruh pasar di Kota Ternate. Kondisi tersebut membuat anggaran perbaikan fisik, termasuk bangunan Pasar Daging, belum bisa dipenuhi.
“Mereka sudah dua kali datang ke kantor, tapi anggaran kami memang terbatas. Perbaikan baru dapat dilakukan di sebagian area Pasar Higienis lainnya. Tunggakan pedagang masih banyak, hampir lebih dari Rp4 miliar,” ujarnya, Kamis (11/12/2025).
Ia menambahkan, kepastian realisasi pembangunan pada tahun 2026 juga belum bisa dijamin, karena sepenuhnya bergantung pada besaran anggaran yang dialokasikan ke dinas.
Sementara itu, Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman menegaskan bahwa rencana perbaikan bangunan pasar pada 2026 juga masih belum dapat dipastikan. Ia menyebut pemangkasan Tambahan Penghasilan Pegawai (TKD) ikut berpengaruh terhadap keterlambatan perbaikan infrastruktur pasar.
“Belum bisa dipastikan tahun depan, karena pemangkasan TKD juga berpengaruh,” kata Tauhid saat diwawancarai Kamis siang (11/12/2025).
Di sisi lain, para pedagang daging terus mengeluhkan kondisi bangunan pasar yang dianggap semakin mengganggu aktivitas jual-beli. Kebocoran pada atap dan kerusakan tembok penahan ombak membuat area pasar sering tergenang dan tidak nyaman digunakan.
Hingga kini, pemerintah belum memberikan kepastian waktu perbaikan, sementara para pedagang berharap penanganan segera dilakukan agar aktivitas perdagangan kembali normal di tengah tekanan ekonomi kota.
